RadarKriminal.id, Kab Bogor – Salah satu pekerjaan yang bersumber dana dari Bankeu 2024 atau dulu disebut program Samisade yang berlokasi di Kampung Jogjogan RT 01 RW 01 Desa Warga Jaya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. mendapat sorotan dari tokoh masyarakat dan warga.
Pasalnya, proyek Betonisasi Jalan yang bersumber dari dana Bantuan Keuangan (Bankeu) itu bernilai Satu Milyar dengan dimensi panjang 600 meter, lebar 3 meter dan ketebalan 15 sentimeter. Pelaksanaan proyek ini dilakukan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) bersama masyarakat setempat.
Namun, Sumbri menduga proyek ini telah menjadi objek kepentingan oleh oknum kepala Desa yang terkait dengan upaya penyalahgunaan anggaran.
Sumbri Tokoh Masyarakat (Tomas) setempat menyampaikan bahwa hingga sekarang bulan Januari tahun 2025 pekerjaan Betonisasi jalan tersebut belum selesai dan program ini banyak kejanggalan
“Hingga saat ini pekerjaan tersebut belum selesai sementara tahun sudah berganti, seharusnya sudah masuk tahun 2025 sudah selesai pekerjaan infrastruktur dan terlihat jelas dalam Baner kegiatan waktu pekerjaan 60 hari kerja tapi hingga saat ini belum dikerjakan”, ujarnya kepada awak media.
Menurutnya lokasi yang saat ini hendak di Betonisasi menggunakan anggaran Bankeu buka jalan yang di kehendaki masyarakat karena jalan tersebut bukan prioritas pembangunan.
“Jalan yang mau dibetonisasi bukan jalan prioritas yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat namun jalan Buntu”, katanya
Selain itu kata Sumbri bahwa proyek ini banyak kejanggalan dan terindikasi di Mark-up oleh kepala anggarannya karena dengan anggaran Satu Milyar cuma dapat 600 meter
“Janggal dan diduga anggarannya di Mark-up oleh kepala desa, Masak dengan anggaran Satu Milyar cuma dapat 600 Meter Panjangnya, Jika dihitung dengan dengan panjang segitu cuma menghabiskan uang Rp 400 juta”, ungkapnya.
Selain itu kata dia patut juga di pertanyakan soal program ketahanan pangan yang nilainya cukup besar namun realisasinya tidak jelas.
“Program ketahanan pangan juga patut dipertanyakan dan dicurigai realisasinya tidak sesuai”, tegas
Atas hal ini dirinya meminta kepada penegak hukum Kejaksaan dan Inspektorat turun ke lokasi, Audit secara Konferensip dan usut tuntas.
“Saya minta Kejaksaan dan Inspektorat segara turun kelokasi, Audit Seluruh anggaran yang di gunakan oleh Pemerintah Desa Warga Jaya”, pintanya
Hal yang sama juga di sampaikan Boim salah satu warga desa Warga Jaya mengatakan bahwa Betonisasi Jalan desa yang saat ini di kampung Jogjogan bukan jalan prioritas yang di inginkan masyarakat karena manfaatnya tidak bisa dirasakan semua masyarakat.
“Jalan yang dibetonisasi saat ini bukan jalan prioritas sehingga saya menilai kurang bermanfaat”, ucapnya
Ia juga berharap kepada Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH) memeriksa semua program yang ada di desa Warga Jaya karena dirinya menilai banyak kejanggalan dan dugaan korupsi.
“Saya berharap APH memeriksa semua program di desa Warga Jaya karena banyak dugaan yang di korupsi anggarannya”, Harapnya.
(YB Sihombing)