RadarKriminal.id, Kabupaten Semarang (24/1/2025) – Semakin maraknya aktivitas ilegal di wilayah Kabupaten Semarang, beberapa kelompok orang nekat membuka tempat permainan dadu kopyok di desa dekat lokalisasi Gembol, Bawen.
Tempat tersebut baru saja dibuka beberapa waktu lalu, yang tepatnya berada di JL. Kartini Bawen No 22, Berokan, Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang – Jawa Tengah (50661).
Menurut informasi dari masyarakat sekitar yang enggan disebutkan namanya, tempat itu baru dibuka beberapa bulan yang lalu, di area belakang lokalisasi Gembol, ujar sumber kepada wartawan pada Jumat (29/1/2025) pukul 23.00 WIB malam.
Masyarakat sekitar, seperti yang berinisial AGS, KMT, dan DRNO, mengeluhkan adanya kegiatan permainan dadu kopyok yang sangat mengganggu ketenangan mereka dan membuat mereka resah pada malam hari
Menurut keterangan warga, permainan dadu kopyok semakin ramai dan banyak pula oknum anggota TNI bahkan Polri yang terlibat dalam pengelolaannya, termasuk oknum anggota Polri BRIMOB (DV).
Sangat disayangkan bahwa aparat penegak hukum, baik dari oknum TNI maupun oknum anggota BRIMOB, yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat, malah sebaliknya, mereka terlibat dalam mengkoordinir dan melindungi aktivitas permainan dadu kopyok.
Secara hukum positif, Pasal 303 KUHP mengatur tindak pidana terkait permainan dadu kopyok. Barang siapa yang terlibat dalam permainan ini dapat dijatuhi hukuman pidana 10 tahun penjara, atau denda Rp25.000.000, kecuali mendapatkan izin dari pihak yang berwenang.
Warga setempat berharap agar aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas untuk memberantas praktik ilegal ini. Karena mereka merasa sangat terganggu dengan aktivitas yang melibatkan kendaraan sepeda motor dan mobil yang mondar-mandir di tengah malam.
Kami, sebagai awak media, berharap pihak kepolisian setempat, khususnya Polres Semarang dan Polda Jateng, segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku yang terlibat dalam praktik permainan dadu kopyok di wilayah tersebut, karena sangat meresahkan masyarakat sekitar. Apalagi, hal ini melibatkan oknum anggota TNI dan Brimob.
EP