Radarkriminal.id, Kabupaten Bogor, Jabar – Keberadaan Kampung Pengoplos Gas di Kampung Kirab Garuda, Dan Kampung Cibereum serta Kampung Rawa Jamun Desa Dayeuh dan Desa Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat jadi sorotan.
Sejumlah lokasi pengoplosan gas elpiji di wilayah tersebut terkesan kebal hukum, Meski beberapa kali di Grebek polisi. Hal ini memicu spekulasi bahwa para pelaku memiliki keterkaitan dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
Keberadaan kampung yang menjadi pusat pengoplosan gas ini telah lama menjadi perhatian warga. Puluhan pelaku diduga beroperasi secara terang-terangan tanpa adanya tindakan hukum yang signifikan.
Modus Operandi Pengoplosan Gas para pengoplos biasanya beroperasi pada malam hari dengan modus memindahkan isi tabung gas subsidi 3 kg ke tabung berukuran 12 kg atau 50 kg.
“Hasil Gas 12 Kg yang sudah dioplos, kemudian dijual kembali dengan harga jauh lebih tinggi kepada pengepul dan jual keluar wilayah kabupaten Bogor”, ujar MJ warga sekitar Senin 26 Mei 2025.
Warga menduga praktik ini dijalankan secara terorganisir dan mendapat perlindungan dari oknum aparat penegak hukum dan menilai hanya formalitas.
“Meskipun ada penangkapan yang dilakukan Polsek Cileungsi beberapa kali, tindakan tersebut hanya sekadar formalitas, karena sekarang marak lagi dan mulai lagi menjamur”, katanya
Menurutnya polsek Cileungsi memang sering menangkap, tapi hanya anak buahnya, sementara bos pemilik usaha tetap bebas. Barang bukti seperti mobil pengangkut dan ratusan tabung gas pun tidak jelas keberadaannya.
“Anehnya, malam berikutnya mereka masih beroperasi seperti biasa, beberapa Minggu kemarin sempat sepi karena sering di satroni Kapolsek Cileungsi”,ucapnya
Ia mengungkapkan bahwa warga telah beberapa kali melaporkan aktivitas ilegal ini kepada polisi. Namun, setiap kali petugas datang, para pelaku sudah lebih dulu menghentikan aktivitas mereka.
“Warga pernah menangkap basah pelaku, lalu menelepon Kapolsek. Tapi justru diminta meninggalkan lokasi. Padahal, bukti-bukti sudah jelas ada, mulai dari tabung gas hingga alat-alat pengoplosan,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan seorang warga inisial RK yang tinggal di sekitar lokasi mengaku khawatir dengan keberadaan praktik ilegal ini.
“Takut terjadi ledakan yang bisa membakar rumah-rumah di sini.Kami berharap polisi segera menutup tempat-tempat pengoplosan ini sebelum ada korban lagi,” katanya.
(YANTO BS)