RadarKriminal.id, Bintan – Jalan lintas barat pasca Jembatan Batu 16 arah Ceruk Ijo, Senin siang (29/9), mendadak berubah licin bak disiram oli. Solar yang tumpah di tikungan tajam membuat pengguna jalan terancam celaka. Sejumlah kendaraan yang melintas harus mengerem mendadak, bahkan sebagian nyaris tergelincir.
Informasi awal menyebutkan, kebocoran solar ini diduga kuat berasal dari aktivitas penampungan ilegal yang beroperasi di sekitar kawasan tersebut. “Ini ulah pemain solar liar. Solar mereka tumpah dan berdampak ke pengguna jalan,” ujar salah seorang warga di lokasi.
Untungnya, tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden ini. Namun kondisi jalan yang licin segera diantisipasi aparat. Sumadi, staf Satpol PP Bintan, langsung mengarahkan unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Toapaya untuk membersihkan permukaan jalan. Petugas menyemprotkan air bertekanan tinggi agar tumpahan solar segera hilang dan tidak lagi membahayakan pengendara.
Masyarakat setempat menilai kasus ini bukan sekadar kecelakaan biasa. Aktivitas penampungan solar liar yang disebut-sebut sebagai “terbesar” di kawasan Bintan, dinilai sudah lama berjalan namun tak pernah tersentuh aparat penegak hukum (APH). Kecurigaan publik pun menguat: mengapa bisnis ilegal yang berdampak luas terhadap keselamatan warga dan citra daerah ini seakan kebal hukum?
“Kalau hanya sekali mungkin bisa disebut kelalaian, tapi ini jelas ada pola. Tumpahan solar membuktikan bahwa aktivitas ilegal itu nyata dan merugikan masyarakat,” kata seorang tokoh pemuda yang enggan disebutkan namanya.
Selain membahayakan pengendara, kebocoran solar juga menimbulkan ancaman lingkungan. Tanah di sekitar jalan bisa tercemar, bahkan berpotensi terbawa aliran air ke ekosistem pesisir.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum. Publik menunggu langkah tegas untuk menutup praktik penimbunan solar ilegal, menindak pelaku, sekaligus memastikan keselamatan dan hak masyarakat terjamin.
Selama praktik ini dibiarkan, insiden serupa bisa berulang kapan saja. Dan setiap tetes solar yang tercecer di jalan raya adalah alarm keras tentang lemahnya pengawasan negara atas sumber daya vital dan keselamatan publik. arf-6
Winna

















