RadarKriminal.id, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 11 September 2025, Kota Cirebon – Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti Pondok Pesantren Kebon Syarif Cibogo, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, saat ribuan jamaah memadati Masjid Agung Syaikh Anwarudin Kriyan pada Kamis pagi (11/09). Pesantren yang dikenal dengan tradisi keagamaannya ini kembali menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau yang akrab disebut Muludan.
Masjid bersejarah yang berdiri di dalam kompleks pesantren itu menjadi saksi kebersamaan umat. Keunikan arsitekturnya yang memadukan ornamen Jawa, China, dan Timur Tengah menjadikan suasana semakin istimewa.
Peringatan ini dipimpin oleh KH. Ma’dun, pengasuh utama pesantren sekaligus keponakan dari ulama kharismatik Mbah Fanani Dieng. Dibanding acara malam sebelumnya, jumlah jamaah pagi hari melonjak hingga tiga kali lipat, dengan kedatangan masyarakat dari dalam maupun luar kota.
Selain doa dan lantunan shalawat kepada Rasulullah SAW, yang paling ditunggu jamaah adalah tradisi khas pesantren, yaitu Ember Berkat. Jamaah rela hadir sejak pagi buta demi memperoleh ember berkat berisi aneka buah, makanan kemasan, hingga hidangan siap santap. Meski demikian, nilai utama bukan pada isi ember, melainkan keyakinan akan keberkahannya.
Bagi masyarakat, membawa pulang ember berkat dipercaya sama dengan membawa ember berkah. Tradisi ini bukan sekadar berbagi makanan, melainkan simbol silaturahmi, kebersamaan, dan semangat berbagi yang diwariskan turun-temurun.
KH. Ma’dun menekankan, inti peringatan Muludan bukanlah siapa yang mendapatkan ember berkat, melainkan kecintaan jamaah kepada Nabi Muhammad SAW, keikhlasan melantunkan shalawat, serta doa memohon keberkahan dan keselamatan hidup.
Dengan antusiasme jamaah yang membludak, Muludan di Pesantren Kebon Syarif Cibogo kian mengukuhkan diri sebagai agenda keagamaan besar di Cirebon. Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa kearifan lokal, tradisi pesantren, dan kecintaan umat kepada Rasulullah SAW dapat menyatu dalam harmoni spiritual dan budaya.
( Loly )