RadarKriminal.id, Sejak pukul 06.30 WIB, ribuan massa aksi mulai memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis pagi, 1 Mei 2025. Mereka datang untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day dengan semangat menyuarakan aspirasi terkait isu-isu ketenagakerjaan.
Para peserta aksi datang dari berbagai daerah, seperti Banten, Jawa Barat, dan Jakarta, menggunakan berbagai moda transportasi, termasuk bus rombongan. Berbagai konfederasi serikat pekerja turut hadir dalam aksi ini, antara lain Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI). KSPSI tampak menonjol dengan atribut berwarna biru, sementara serikat lainnya membawa berbagai perlengkapan aksi seperti spanduk dan pengeras suara.
Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan bahwa ada enam isu utama yang menjadi tuntutan buruh dalam aksi May Day tahun ini. Tuntutan tersebut antara lain:
1. Penghapusan sistem outsourcing atau tenaga kerja alih daya.
2. Pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK).
3. Penetapan upah layak bagi seluruh pekerja.
4. Revisi dan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan yang berpihak pada buruh, bukan seperti Omnibus Law.
5. Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
6. Pemberantasan korupsi melalui pengesahan RUU Perampasan Aset.
Menurut Said, aksi ini melibatkan lebih dari 200 ribu buruh dari wilayah Jabodetabek, Purwakarta, Karawang, Serang, hingga Cilegon. Tak hanya di Jakarta, aksi serupa juga berlangsung di setidaknya 30 provinsi lain di Indonesia, dengan total partisipasi yang diperkirakan mencapai lebih dari 1,2 juta buruh.
Peringatan May Day ini diisi dengan orasi, pawai damai, serta kegiatan yang mengangkat perjuangan buruh. Said Iqbal juga menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hampir dipastikan akan hadir dalam perayaan ini. Diharapkan kehadiran Presiden dapat menjadi langkah awal dalam menanggapi dan merealisasikan aspirasi buruh yang selama ini diperjuangkan.
“Bentuk sebuah pengharapan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto agar bisa meningkatkan kesejahteraan buruh,” tutup Said.
Supriyadi