RadarKriminal.id, Kabupaten Bogor, Jabar – Temuan makanan tidak layak konsumsi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Babakan Madang 01, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan penting terkait pengawasan mutu distribusi pangan untuk anak sekolah. Pada Jumat, 3 Oktober 2025, guru dan siswa menemukan puluhan roti berjamur dan beberapa jeruk busuk dari total 575 porsi yang dikirim ke sekolah.
Alih-alih panik, pihak sekolah menunjukkan respons cepat dan terukur. Guru SDN Babakan Madang 01, Ratna, menginstruksikan siswa untuk memeriksa kondisi makanan sebelum dikonsumsi atau dibawa pulang. Makanan yang rusak langsung didokumentasikan dan dilaporkan ke koordinator MBG.
“Kalau ada yang jamuran jangan dimakan. Kami fotokan lalu laporkan ke koordinator MBG. Jadi sebelum disantap, anak-anak harus cek dulu di kelas,” ujar Ratna.
Meski jumlah makanan rusak tergolong kecil, langkah antisipatif sekolah patut diapresiasi. Guru-guru segera mengumpulkan makanan bermasalah dan memastikan tidak ada siswa yang mengonsumsinya. Ratna menegaskan bahwa keselamatan anak adalah prioritas utama.
“Yang penting anak-anak aman. Kalau ada makanan yang mencurigakan langsung dipisahkan, jangan sampai dimakan,” tegasnya.
Namun, hingga berita ini ditulis, pihak MBG belum memberikan tanggapan atas laporan yang telah dikirimkan. Ketidakjelasan ini menimbulkan pertanyaan tentang sistem respons dan evaluasi internal program MBG.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa program bantuan pangan, meski bertujuan mulia, tetap membutuhkan pengawasan ketat dan komunikasi dua arah yang responsif. Peran sekolah sebagai garda terdepan dalam perlindungan anak terbukti krusial, terutama ketika sistem distribusi belum sepenuhnya sempurna.
Saat awak media mengkonfirmasi Kepala SPPG Cipambuan Babakan Madang Aditya Rahcman Via WhatsApp Senin 27/10/2025 mengenai hal ini belum memberikan jawaban dengan permasalahan ini.
(YANTO BS)



















