RadarKriminal.id, Kabupaten Bakasi, Jabar — Diduga tidak menerima keluhan dari masyarakat, Sekretaris Desa (Sekdes) Pasirsari disinyalir tidak mencerminkan diri sebagai pejabat publik yang seharusnya responsif dan transparan.
Kejadian bermula ketika awak media mencoba memberikan informasi terkait aktivitas perusahaan di wilayah Gamalapik Kabupaten Bekasi. Alih-alih menerima informasi tersebut, Sekdes Pasirsari justru menunjukkan gelagat menghindar. Upaya awak media untuk mendekat dan berdialog pun menemui jalan buntu, saat Sekdes memilih untuk meninggalkan lokasi melalui pintu sebuah warung di dalam desa.
Tidak menyerah, awak media kembali menunggu di depan kantor desa. Selang beberapa waktu, Sekdes terlihat keluar, namun kembali sibuk dengan telepon genggamnya dan langsung bergegas masuk ke dalam mobil, seolah menghindari konfrontasi dengan awak media.
Saat awak media mengkonfirmaai via pesan singkat WhastApp kepada Ibu Sekdes, Ia tidak memberikan jawaban dan hanya membaca pesan singkat tersebut.
Perilaku Sekdes ini kemudian memicu sorotan terhadap pengelolaan anggaran desa Pasirsari. Dengan pagu anggaran yang terbilang fantastis, muncul dugaan kuat adanya laporan anggaran desa fiktif.
Ketika awak media mencoba mengonfirmasi langsung kepada pihak desa, seorang staf desa menyatakan bahwa kepala desa sedang tidak berada di tempat. Situasi ini semakin menambah tanda tanya terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran di desa Pasirsari.
(YANTO BS)
















