RadarKriminal.id, Jakarta Timur – Gereja Pantekosta Jemaat Cijantung yang digembalakan oleh Pdt. Nora Malau, M.A. menggelar ibadah istimewa dengan menerima kunjungan dari rombongan PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia) pada hari Minggu, (16/3/2025).
Acara ini selaras dengan visi gereja yang mengacu pada Matius 9:37-38, di mana Yesus berkata:
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Dalam ibadah tersebut, suasana penuh sukacita dan kehangatan mewarnai pertemuan antar jemaat dan tamu undangan. Kunjungan dari PEWARNA Indonesia ini bertujuan mempererat persaudaraan antar gereja serta mendorong sinergi dalam pelayanan dan pemberitaan Injil melalui media.
Gembala sidang Pdt. Nora Malau, M.A. menyampaikan pesan firman Tuhan yang menginspirasi jemaat untuk terus berdoa dan bekerja dalam pelayanan, mengingat besarnya ladang tuaian yang Tuhan percayakan.
Acara ini diakhiri dengan persekutuan kasih yang memperkuat hubungan antar umat Tuhan, meneguhkan visi pelayanan, serta membangun komitmen untuk semakin giat dalam melayani dan menyebarkan kabar baik.
Semoga pertemuan ini menjadi berkat bagi seluruh jemaat dan mendorong lebih banyak pekerja untuk terlibat dalam tuaian besar yang Tuhan telah siapkan.
Gereja Pantekosta Jemaat Cijantung, yang dipimpin oleh Gembala Pdt. Nora Malau, M.A., memiliki visi berdasarkan Matius 9:37-38. Ayat tersebut menekankan pentingnya doa untuk pekerja di ladang Tuhan, karena tuaian banyak tetapi pekerja sedikit.
Kotbah Gembala sidang Pdt. Nora Malau, M.A.Seruan untuk Turut Serta dalam Keselamatan dari Tuhan
Dalam Yesaya 55:1-9, Tuhan memberikan undangan terbuka bagi setiap orang untuk datang kepada-Nya dan menerima keselamatan. Firman ini mengandung panggilan kasih yang penuh anugerah, mengajak semua yang haus dan lapar secara rohani untuk datang dan menerima kepuasan sejati dari Tuhan.
1. Undangan untuk Datang kepada Tuhan (Yesaya 55:1-9)
Tuhan berkata:
“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air! Dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Belilah gandum tanpa uang dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!”
Ini adalah panggilan bagi setiap orang, tanpa kecuali, untuk menerima anugerah keselamatan yang diberikan secara cuma-cuma. Tuhan menawarkan kepuasan sejati, bukan dari hal duniawi yang fana, tetapi dari firman dan kasih-Nya yang kekal.
2. Panggilan untuk Mendengarkan dan Hidup (Yesaya 55:3-5)
Tuhan mengundang manusia untuk mendengarkan firman-Nya dan menerima kehidupan kekal:
“Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!”
Janji ini menunjukkan bahwa keselamatan bukan hanya untuk satu bangsa, tetapi untuk semua orang yang mau datang kepada Tuhan.
3. Ajakan untuk Bertobat (Yesaya 55:6-7)
Tuhan memanggil umat-Nya untuk mencari Dia selagi Ia berkenan ditemui:
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!”
Ini adalah seruan untuk segera bertobat, tidak menunda-nunda, karena kesempatan untuk menerima anugerah Tuhan tidak akan selalu terbuka.
4. Pikiran dan Jalan Tuhan Lebih Tinggi (Yesaya 55:8-9)
Tuhan berkata:
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”
Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita pahami. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk percaya penuh kepada-Nya dan mengikuti jalan-Nya, bukan mengandalkan hikmat kita sendiri.
Kesimpulan
Yesaya 55:1-9 adalah panggilan penuh kasih dari Tuhan kepada setiap orang untuk datang, menerima keselamatan, dan hidup dalam jalan-Nya. Keselamatan ini adalah anugerah yang diberikan secara cuma-cuma, tetapi kita harus merespons dengan datang kepada Tuhan, bertobat, dan percaya kepada rencana-Nya yang lebih tinggi.
Jangan menunda! Terimalah undangan keselamatan ini dan hiduplah dalam anugerah Tuhan.
( (Parmin Siregar)