RadarKriminal.id, Kabupaten Bogor Jabar – Dua primadona wisata di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, yaitu Kedai Tepi Sungai dan Kopi Tepian Sentul, mendadak jadi buah bibir. Bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena diduga kuat beroperasi tanpa izin lengkap!
Kedua tempat yang selalu ramai pengunjung ini disinyalir belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin usaha pariwisata yang sah. Ironisnya, ketika dikonfirmasi, pihak Kecamatan Babakan Madang terkesan lepas tangan.
“Silahkan menghubungi Kasie yang membidangi,” ujar Sekcam Babakanmadang, Iskandar, enteng saat dihubungi pada Rabu (29/10/2025).
Senada dengan itu, Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, juga memilih menghindar dan melempar tanggung jawab ke DPKPP. “Kewenangan dan Tupoksinya ada di Dinas teknis, saran agar dikoordinasi dengan DPKPP,” kilahnya melalui pesan WhatsApp.
Potensi Kebocoran PAD Menganga
Bangunan-bangunan permanen yang berdiri megah di area wisata tersebut memicu kekhawatiran akan potensi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Masyarakat dan sejumlah LSM pun geram, mempertanyakan kinerja Kecamatan dan Satpol PP Kabupaten Bogor yang terkesan “tutup mata”.
“Kalau dibiarkan, ini bisa jadi preseden buruk dalam pengelolaan wisata lokal,” tegas seorang aktivis LSM Gerhana Indonesia, beberapa waktu lalu.
Satpol PP pun tak luput dari kritikan pedas. Mereka dinilai pasif dan gagal menjalankan fungsi pengawasan secara optimal. Padahal, tempat wisata ilegal berpotensi menimbulkan dampak hukum dan lingkungan yang serius.
Wisatawan Tetap Berdatangan, Pemerintah Daerah Bungkam?
Di tengah polemik perizinan, Kedai Tepi Sungai dan Kopi Tepian Sentul tetap menjadi magnet bagi wisatawan, terutama dari Jakarta dan sekitarnya. Konsep alam terbuka dengan pemandangan sungai dan pegunungan menjadi daya tarik utama.
Kini, publik menanti gebrakan dari pemerintah daerah untuk menertibkan dan memastikan seluruh destinasi wisata di Bogor beroperasi sesuai aturan yang berlaku. Akankah ada tindakan tegas, atau masalah ini akan terus berlarut-larut? Kita tunggu saja!
(YANTO BS)

















