Radar kriminal.id, Jakarta,– Polri akan menerapkan strategi baru dalam pengamanan arus mudik Idul Fitri 1446 H dengan menyiapkan tim khusus untuk penerapan sistem contraflow.
Langkah ini diungkapkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral terkait kesiapan Operasi Ketupat 2025.
Menurut Irjen Pol Agus, tim khusus ini akan bekerja sama dengan Jasa Marga Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Korlantas Polri untuk memastikan pelaksanaan contraflow berjalan dengan baik dan aman.
“Jadi contraflow kami sepakat dengan Jasa Marga Jawa Barat termasuk Polda Metro bersama Korlantas untuk membuat tim khusus proses pelaksanaan contraflow diberlakukan,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).Kakorlantas Polri menekankan, tim khusus ini akan terdiri dari personel terlatih yang bertugas mengatur arus lalu lintas pemudik secara optimal.
Salah satu fokus utama dari penerapan tim ini adalah pengendalian kecepatan kendaraan saat sistem contraflow diterapkan.“Jadi tim yang khusus, orangnya khusus, terus nanti pengendali kecepatan dipersiapkan sehingga tidak terjadi kesempatan untuk dia begitu masuk langsung dobrak kecepatan tinggi. Itu sudah kita evaluasi,” jelasnya.
Dengan adanya pengendalian kecepatan yang lebih ketat, diharapkan potensi kecelakaan atau gangguan lalu lintas selama arus mudik bisa diminimalisir.
Sistem One Way Nasional Diterapkan
Selain contraflow, strategi lain yang akan diterapkan dalam arus mudik tahun ini adalah sistem one way nasional.Kakorlantas Polri mengungkapkan, sistem ini kemungkinan akan berlangsung selama dua hingga tiga hari sebelum Lebaran, tergantung pada kondisi volume kendaraan di jalan tol.
“Apabila kondisi sesuai dengan kebangkitan arus H-3, akan diberlakukan one way. Saya pastikan one way akan berjalan terus-menerus apakah dua hari atau tiga hari,” tegas Irjen Pol Agus.
Penerapan sistem ini akan dilakukan berdasarkan analisis kapasitas volume kendaraan dan rasio pergerakan lalu lintas secara real-time.
Jika jumlah kendaraan sudah melampaui batas maksimal, maka one way akan segera diberlakukan tanpa ada penundaan.
“Tergantung nanti kapasitas volume kendaraan dan visi rasio yang kita analisa pada hari itu. Tidak ada delay sistem, jadi tanggal 28, 29, 30 itu terus akan kita lakukan sehingga pada saat rentang clearance tidak ada masalah,” tambahnya.Selain penerapan di jalan tol, Kakorlantas juga menegaskan pentingnya koordinasi dengan Kasatlantas di berbagai daerah, terutama untuk mengantisipasi one way dan contraflow lokal yang diberlakukan di luar jalan tol.
Dengan adanya strategi ini, diharapkan arus mudik Lebaran tahun ini bisa berjalan lebih lancar dan aman bagi para pemudik.
Operasi Ketupat 2025 akan menjadi momentum penting bagi kepolisian dalam mengoptimalkan sistem lalu lintas nasional selama puncak arus mudik dan balik.
( Sodikin )
