Radarkriminal.id, Jakarta, – Ditsamapta Polda Metro Jaya hari ini, Rabu, (19/6) mulai menggelar Lomba Dalmas, Patroli Presisi dan Patko dalam rangka HUT ke-78 Bhayangkara. Tampil sebagai peserta di hari pertama adalah Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Selatan, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polres Kepulauan Seribu.
Kemudian hari kedua besok, Kamis, (20/6) akan tampil Polres Metro Jakarta Pusat, Polres Metro Tangerang Kota, Polres Metro Bekasi, Polres Tangerang Selatan dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Di hari terakhir, Jumat, (21/6), peserta lomba berasal dari Polres Metro Jakarta Barat, Polres Metro Jakarta Timur, Polres Metro Bekasi Kota, dan Polresta Bandara Soetta.
Pelaksanaan lomba ini dibuka dengan penampilan Tim Polres Metro Jakarta Utara di kategori Dalmas dan Patroli Kota (Patko). Tim berkekuatan 33 personel – 30 personel Dalmas usia muda dan 3 personel negosiator – ini berusaha tampil sebaik mungkin melakukan peragaan, meskipun juga terlihat ada kesan grogi karena tampil pertama.
Tim Polres Metro Jakarta Utara selanjutnya menurunkan 3 personel untuk tampil beraksi di kategori Patko. Cukup apik penampilannya di kategori ini.
Yang jadi penampil berikutnya adalah Polres Metro Depok. Menariknya, tak seperti Tim Jakarta Utara yang menurun personel muda usia, Tim Dalmas Polres Metro Depok justru berani tampil beda dengan menerjunkan personel dengan mayoritas usia matang. Satu contohnya adalah penampilan dari Aipda Subarno yang lahir tahun 1966 dan akhir tahun ini akan purna tugas di usia 58 tahun.
Dengan usia personel yang relatif tak muda lagi, uniknya, Tim Dalmas Polres Metro Depok bisa menunjukkan penampilan yang sangat matang dan trengginas. Kekompakan personel relatif terjaga dan terkoordinir baik ketika menerima instruksi pimpinan. Termasuk menampilkan formasi kokoh dan rapat menangani massa rusuh saat tindakan Dalmas lanjut.
Demikian juga halnya dengan penampilan Polwan negosiator yang terbilang apik berkomunikasi. Saat tampil di kategori Patko, penampilan serupa juga mampu ditunjukkan sama apiknya.
Berikutnya lagi adalah penampilan dari Tim Polres Metro Jakarta Selatan. Sama seperti Jakarta Utara, Tim Selatan juga relatif menurunkan personel Dalmas dengan usia relatif muda. Hanya ada satu personel usia matang di tim ini yang diwakili Aipda Y. Hermawan.
Secara penampilan, atraksi yang ditunjukkan Tim Dalmas Polres Metro Jakarta Selatan juga terbilang apik. Setiap gerakan mampu diperlihatkan secara kompak mengikuti aba-aba. Kerapatan dan kepadatan formasi tim saat mengantisipasi massa ricuh saat tindakan Dalmas lanjut juga tampak kokoh.
Penampilan kompak terkodinir juga bisa ditunjukkan personel Patko saat lomba. Meski kesan kalem terlihat jelas, namun hal tersebut tak mengurangi keselarasan gerakan personel patroli dan pola dialogis yang disimulasikan.
Sebagai penampil terakhir lomba hari pertama adalah Polres Kepulauan Seribu. Berbeda dengan tiga peserta sebelumnya, Tim Dalmas Polres Kepulauan Seribu hanya berkekuatan 21 personel ditambah 3 personel negosiator.
Tapi belum lagi tampil, kritik dari juri sudah muncul karena melihat sebagian rambut personel yang panjang bukan standar Dalmas Samapta. Pengurangan poin sepertinya langsung dilakukan di bagian ini.
Secara keseluruhan, penampilan yang ditunjukkan Tim Dalmas Polres Kepulauan Seribu terbilang cukup lumayan, meskipun ada beberapa gerakan terlihat kurang kompak saat mengikuti aba-aba. Sementara untuk formasi berlindung saat mengantisipasi massa ricuh masih terlihat kurang rapat dan kokoh.
Secara akumulasi, dari 4 peserta Polres yang tampil di hari pertama lomba, aksi Dalmas dari Polres Metro Depok dan Polres Metro Jakarta Selatan secara obyektif bersaing ketat. Boleh dibilang kedua tim ini jadi dua teratas lomba di hari pertama.
Tapi jalan untuk memastikan sebagai juara masih panjang. Masih ada 9 Polres lagi yang akan unjuk aksi di hari kedua besok dan hari ketiga yang akan datang ,” Pungkasnya.
Sodikin
