Radarkriminal.id, Kabupaten Bogor – Unjuk rasa di depan Mako Polres Bogor Polda Jabar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM RI) Wilayah Bogor menyampaikan akan mengadu ke Kang Gubernur Jawa Barat terpilih.
Menurutnya Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat terpilih merupakan sosok yang tegas terhadap oknum yang merugikan masyarakat, dengan pengetahuan yang luas dan memiliki media yang besar terbukti beliau sering menutup kegiatan ilegal baik itu tambang maupun lainnya.
“Kang Dedi Mulyadi (KDM) adalah sosok yang paling relevan untuk menanggapi aksi kami, sebab, saat ini telah terbukti kegiatan ilegal banyak yang tutup karena merugikan negara dan masyarakat,” ujar Koordinator BEM RI Afanda kepada wartawan Selasa 11 Februari 2025.
Dalam aksinya Senin 10 Februari 2025 kemarin pihaknya kepada Kang Dedi Mulyadi untuk membantu mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) memprioritaskan dalam mengusut mafia gas di kabupaten Bogor.
“Kami memohon bantuan kepada Kang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar yang terpilih untuk mendorong APH prioritas mengusut mafia gas di kabupaten Bogor karena sangat meresahkan dan tidak memperdulikan penderitaan masyarakat miskin yang kesulitan mencari gas subsidi karna di ambil oleh mereka hak nya,”tegasnya.
Afanda menuturkan bahwa kegiatan penyalahgunaan gas subsidi oleh mafia Gas LPG 3 Kg di Kabupaten Bogor sungguh luar biasa terstruktur dan subur serta diduga banyak oknum APH yang terlibat membekingi namun sulit dibuktikan.
“Kegiatan ilegal ptersebut sudah lama pberoperasi dikirab dan kampung Cibereum Kecamatan Cileungsi tapi tak bisa diberantas oleh Polres Bogor bisa subur dan terstruktur pasti ada beking dibelakang mereka. Dampaknya adalah memicu kelangkaan peredarannya dimasyarakat karena praktik mafia gas ini bisa menyedot puluhan ribu tabung gas LPG 3kg per harinya untuk dilakukan penyuntikan ke non subsidi,”tuturnya.
Ia mengatakan, ketika turun ke lapangan beserta rekannya banyak sekali menemukan usaha penyuntikan gas melon dalam skala besar dan penyuntikan terjadi di banyak titik wilayah di kabupaten Bogor.
“Ketika kami turun lapangan banyak sekali ditemukan titik penyuntikan yang terjadi di Cileungsi dalam skala besar dan hal tersebut juga terjadi di beberapa kecamatan di kabupaten bogor,” ungkapnya.
Pihaknya berharap agar aspirasinya bisa di tindak lanjut APH karna sangat merugikan Negara dan merampas hak rakyat miskin. Dan ia berkomitmen mengawal tuntas kasus tersebut dan akan melakukan aksi lagi jika belum ada tindakan sama sekali.
“Kami harap aspirasi kami bisa di dengar dan ditindaklanjuti oleh yang punya kewenangan dan akan mengawal tuntas kasus ini”, harapnya. (YBS)