Jakarta – Sebagai wujud kepedulian sosial dan penguatan kerukunan antarwarga, komunitas umat Buddha bersama masyarakat Tionghoa di Jakarta menggelar acara berbagi beras kepada warga sekitar. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari tradisi pulang bandana atau cheat fun yang dilaksanakan setiap tahun.
Dalam kegiatan tersebut, panitia membagikan sekitar 1.000 paket beras dengan total 7 ton, masing-masing berisi 5 kilogram. Meski nilainya relatif sederhana, yakni sekitar Rp75.000 hingga Rp100.000 per paket, aksi ini dinilai memberi dampak positif bagi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.
Tokoh masyarakat yang hadir, termasuk anggota DPRD DKI Jakarta, mengapresiasi semangat kebersamaan warga. “Ini bukan soal besar kecilnya bantuan, tapi bagaimana semangat berbagi bisa menguatkan persatuan. Tidak ada perbedaan suku, agama, atau ras, semuanya setara dalam kegiatan sosial ini,” ujarnya.
Acara ini juga didukung penuh oleh warga setempat, mulai dari RT, RW, hingga tokoh masyarakat yang turut membantu pengamanan, kebersihan, dan pengaturan jalannya kegiatan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan berbagi tidak hanya ditopang donatur, tetapi juga gotong royong seluruh elemen masyarakat.
Lebih lanjut, panitia menegaskan bahwa kegiatan serupa kerap dilakukan secara rutin, baik bulanan maupun triwulanan, tergantung kesiapan dan dukungan donatur. Harapannya, semangat berbagi ini bisa menjadi kebiasaan positif yang terus tumbuh dalam kehidupan masyarakat.
“Indonesia dibangun dengan semangat kebhinekaan dan gotong royong. Melalui aksi sederhana ini, kita ingin menunjukkan keragaman yang sesungguhnya di Jakarta,” tambah salah satu tokoh masyarakat.